Sabtu, 20 Februari 2016

Untukmu yang masih disamarkan namanya oleh Tuhan

Hati ini masih sunyi , hati ini masih lelah , dan sekali lagi hati ini masih merasa sepi .
Apa yg harus aku lakukan dalam keadaan seperti ini ?
Haruskah aku keluar dalam zona ini ?
Tapi , bagaimana ?
Bagaimana caraku melakukannya ?
Sedangkan kau ! Pria yg masih disamarkan oleh Tuhan . Dimana kau berada ?
Kapan kau akan menghiasi kesepian hati ini ?

Lelah . Sungguh , aku sangat lelah . Harus berapa lama lagi aku bertemu dg orang yg salah , hingga akhirnya aku akan dipertemukan olehmu ,orang yg tepat .
Tapi , kapan hal itu akan terjadi ?
Kapan aku akan bertemu denganmu ?
Apakah usiaku masih sanggup menunggu saat itu ? Entahlah . Aku tak tau .

Wahai kau ..
Pria yg masih disamarkan oleh Tuhan .
Ketahuilah , aku disini selalu menantimu .
Aku memang tidak secantik wanita yg oernah hadir dihidupmu . Tapi , aku akan selalu berusaha untuk mempercantik rupa dan hati ku .

Bila saatnya tiba kita bertemu , mungkin aku malu untuk memandangmu . Tapi , terang-terangan kau lah yg selalu ku ceritakan pada Tuhan bahkan jauh sebelum kita dipertemukan .

Jangan pernah menganggap aku tak pernah melakukan apapun untuk mencarimu , justru hal yg aku lakukan lebih sulit dari pada apa yg kamu bayangkan .

Setiap hari disepertiga malqm , aku selalu menyempatkan untuk bangun dan bersujud pada Tuhan . Hanya untuk mendoakanmu , agar kau segera cepat menemukanku .

Begitu banyak pria yg mencoba mendekatiku, menyentuh hatiku , dan membuatku terbuai oleh rayuannya . Tahukah kau , aku berusaha mati-matian untuk tidak tergoda akan hal itu .


Aku menjaga diriku selama ini . Tak membiarkan pria manapun menyentuhku . Selain kamu . Pria yg masih disamarkan oleh Tuhan .

Tidakkah kau menganggap itu semua sulit untuk dilakukan ..

Ya Tuhan ..
Siapakah dia ?
Siapa pria yg masih kau samarkan itu keberadaannya ?
Kapan kau mempertemukanku dengannya ?
Aku lelah sekali . Sungguh aku sangat lelah .
Jangan biarkan ku dipertemukan dg orang yg salah lagi.

Ku titipkan sekeping hatiku ini pada_Mu . Karena ku yakin Engkau akan menyatukannya dengan kepingan hati yg mmembuat cinta kami sempurna di matamu.

Kamis, 18 Februari 2016

Kau masih satu-satunya

Bagaimana ini ?
Bagaimana mungkin aku merasan hal ini ?
Tidak tidak . Ini tidak mungkin .

Siapa dia ?
Pria bertumbuh tinggi dan memakai hedset . Postur tubuhnya sama sepertimu . Dan . Nama depannya sama sepertimu , berinisial A . Ahhhhh .... aku tak mungkin merasakan hal ini .

Mungkinkah dia sosok yg akan menggantikan posisimu dihatiku . Tidak tidak itu tidak mungkin  . Dia hanya orang asing yg tak ku kenal sebelumnya . Meskipun postur tubuhnya dan inisial namanya sama sepertimu . Tidak . Jelas kalian berbeda .

Tapi , aku nyaman bersamanya . Meskipun aku dan dia belum lama kenal . Tapi sosoknya membuat semangat sekolahku seakan tumbuh kembali . Tidak . Itu tidak mungkin . Kau masih satu-satunya penyemangatku , walaupun kejadian waktu ituvtelah menghancurkan semuanya . Tak bisa aku pungkiri , semangatku tumbuh kembali saat ku mengenalnya .

Bagaimana jika dia menghancurkan semuanya kembali ? seperti yg pernah kau lakukqn . Aku tak bisa . Aku tak bisa jika harus menangis lagi . Aku tak bisa jika kepingan hatiku semakin hancur.

Lalu , apa yg harus kulakukan sekarang ?

Membiarkannya semakin masuk ke hatiku dan menggeser posisi mu ?

Tapi bagaimana jika semuanya terulang seperti dulu lagi ? Bagaimana jika dia menghempaskanku sepdrti yg pernah kau lakukan . !Arggghhhhhhhhhhhh . Aku tak bisa membayangkannya .


Kamis, 07 Januari 2016

Senja yang menjadi saksi

Aku terdiam . Menatap langit senja yg akan segera berlalu . Hamparan sawah nan indah , membuat keindahan langit jingga semakin tampak memanjakkan mata . Aku masih terdiam . Mimpi itu terus menari-nari di dalam pikiranku. Aku tak tau , mungkinkah itu hanyalah bunga tidur atau suatu petunjuk dari Tuhan agar ku segera bangkit dari keterpurukan . 4 tahun aku terus menyimpan perasaan ini , kepada sosok yg membuat hati dan perasaanku bimbang . Terkadang dia mengatakan cinta , dan dilain kesempatan pula dia mengatakan dusta . Hingga pada puncaknya , kami benar-benar berpisah ..

Aku masih terdiam . Aku harus apa sekarang ? . Haruskah aku segera bangkit dari keterpurukanku . Ataukah tetap stay menunggunya sampai Tuhan menjemputku . Arrgggghhhhhh ... kepalaku rasanya pening . Pusing memikirkan hati dan perasaanku sendiri ..

"Ara" teriak sosok wanita paruh baya yg menhancurkan lamunanku . Aku terhanyak . Aku mendongakan kepalaku . Dan ternyata, itu mamah .

"Mamah cari kamu kemana-mana sayang . Ternyata kamu disini . Sedang apa kamu ditempat ini ? " Ucapnya lembut . Aku masih terdiam .

"Kamu masih mengingat Rahman ? " Lanjutnya . Tapi kali ini , pertanyaan mamah membuat air mataku tumpah . Tak ada kata . Aku langsung memeluk mamah dengan erat . Mamah tak berontak , seolah mengerti bahwa hanya pelukan kasih ibu yg mampu menenangkanku saat ini .

"Menangislah nak . Jika air mata mampu membuat perasaanmu lega . Tapi .. " Kalimat mamah menggantung . Dan aku masih menangis dalam pelukannya .

Mamah melepaskan pelukannya tapi dengan sangat lembut . Mamah menyentuh wajahku dan menghapus air mataku "Mau sampai kapan kamu terus seperti ini nak ? . Mau sampai kapan menyiksa hidupmu terus . Sudah hampir 4 bulan kamu menghabiskan waktu dengan menangis . Lihat matamu ini sayang , bengkak . Wajahmu pun sangat pucat . Tubuhmu jadi kurus kering seperti ini . Kamu tak mau sekolah . Hanya mengkonsumsi mie instan . Mamah tak tega melihat keadaanmu seperti ini" Kini mamah yg mulai menangis . Aku tak sampai hati melihatnya ..

"Mamah jangan nangis . Mamah tidak perlu memperdulikkan keadaanku . Aku baik-baik saja mah . Aku hanya ingin membuktikan rasa cintaku pada Rahman . Aku hanya ingin Rahman tau bahwa aku tulus mencintainya" Ujarku .

"Tidak sayang . Tidak dengan seperti ini kamu membuktikan rasa cintamu . Apa 4 tahun itu tidak cukup untukmu mencintai Rahman dengan rasa sakit . Rahman menghinamu , tapi kamu tetap bertahan untuknya . Dia meninggalkanmu , dan kamu tetap setia untuknya . Tapi , kamu harus sadar . Kejadian lalu , itu adalah perpisahan yg nyata antara kamu dan dan Rahman . Dia sudah tidak mencintai kamu . Kamu harus sadar itu . Kamu tidak bisa menunggu dia lebih dari ini " Ucap mamah dengan lugas , cepat , dan efektif . Tetapi , kalimat mamah seperti belati yg menusuk jantungku . Perih sekali . Tapi, itulah kenyataannya .

"Maafkan mamah karena mengatakan ini . Apa yg mamah ucapkan ini benar sayang . Kamu harus wake up . Hidup kamu tidak berhenti sampai disini . Kamu malah menyiksa diri kamu jika terus seperti ini . Bukannya membuktikan cintamu . Tapi justru itu malah membuat Rahman menjadi bangga , karena telah membuat anak gadis mamah tersiksa seperti ini . Seharusnya kamu buktikan pada Rahman . Kamu bisa hidup tanpa dia . Kamu bukan wanita lemah . Kamu wanita kuat . Ini bukan akhir segalanya" Lanjutnya .

Aku mulai berpikir . Apa yang dikatakan mamah itu benar . Ini bukan akhir dari segalanya . Aku harus bisa membuktikan pada Rahman , aku bukan wanita lemah, aku wanita kuat . Aku mulai berpikir lebih seksama . Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan menangisi sesuatu yg sudah tak mungkin tergenggam kembali .

Kini , aku yg gantian menghapus air mata mamah . Bibir ku mulai melengkungkan senyum . Kebahagiaan nampak jelas dari raut wajah mamah .

"Mamah benar . Ini bukan akhir dari segalanya . Aku harus bangkit . Maafkan aku karena telah larut dalam kesedihan . Maafkan aku mah . Besok aku akan sekolah lagi mah . Aku akan menjadi Ara seperti dulu lagi . Wanita periang , cerdas , dan kuat . Terimakasih mamah" Aku memeluk mamah dengan sangat erat , mamah pun memelukku juga dengan sangat erat . Langit jingga menjadi saksi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya ..
Previous Post Next Post Back to Top