Selasa, 27 Oktober 2015

Mencintaimu dalam diam

Menatapmu ...
Aku hanya bisa menatapmu dari sini, dari sudut yg kamu sendiri tak mengetahuinya.
Kamu terasa begitu dekat, tapi aku mengapa hatiku merasa jauh... -,- . Lidahku kelu. Tak mampu mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu :')

Salahkah wanita sepertiku mencintai sosok pria sesempurna dirimu ?
Apakah aku tak berhak walaupun hanya untuk mengagumimu ?
Jika iya, tolong beri aku alasan. Agar hatiku mulai berhenti mencintaimu, walaupun dalam diam :'(

Hati ....
Mengapa kau jatuhkan pilihanmu pada sosok seperti dia. Terlalu sempurna. Hingga aku sendiri tak menemukan cela kekurangannya.
Tak sadarkah kau terlalu banyak kurangmu. Bodoh. Mengapa bisa hati ini mencintaimu.
Sudahlah.... hati tak pernah tau pada siapa akan diambil alih -,-

Aku masih menatapmu, menatap dalam diam.
Tak cukup nyali untuk mendekatimu, meskipun itu hanya untuk say "hai" :'))


For you : Someone speciall :)

Kamis, 22 Oktober 2015

Aku yang tak mengerti sikapmu

Aku menatap punggungmu yang mulai menjauh. Aku tak mengerti akan semua sikapmu yang seakan-akan berubah terus menerus :'(. Kadang kau sangat baik padaku, tapi dihari berikutnya kau seakan mengacuhkanku. Kadang kau sangat peduli padaku, tapi dilain kesempatan kau seperti tak mengenalku.Apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu, hingga membuat aku bertanya-tanya pada hatiku sendiri.

Aku yang masih tenggelam dalam lautan masa lau, seakan langsung berubah ketika aku melihat senyummu. Aku tak mengerti mengapa senyumu menyelimuti pikiranku sampai saat ini. Apakah pikiran ku sedingin es ? hingga engkau enggan beranjak dari sana. Sungguh, aku tak ingin jika harus seperti ini.

Sekali lagi aku masih menatap punggunmu yang sekarang samar-samar terlihat :')

Aku masih ingat saat 2 hari yang lalu kita menghabiskan sisa jam pelajaran sekolah dengan mengobrol bersama. Saat itu kau banyak menceritakan hal-hal yang sebelumnya aku tak mengetahuinya. Kau menceritakan kegundahanmu tentang masalah yang selalu menghampirimu, padahal kau mencoba untuk menghindarinya. Kau yang menceritakan mantan kekasihmu, meskipun ada rasa sakit yang mengganjal hatiku tapi aku bahagia karena kau mau berbagi denganku. Kau yang menceritakan masalahmu bersama sahabatmu dan teman lamamu, dan menyuruhku untuk tidak menceritakannya pada orang lain. Dan aku bahagia, karena kau telah membagi sedikit rahasiamu tanpa ku memintanya. Dan saat itu pula aku merasa secercah cahaya harapan dalam hatiku.

Tapi, semuanya tak berlangsung lama. Hari ini kau mengacuhkanku, meskipun aku mencoba mendekatimu. Kau hanya diam dan tetap bermain dengan handphon mu, meskipun saat itu aku menyapamu :'(. Mungkinkah aku yang terlalu percaya diri dan menganggapmu memilikii perasaan yang sama denganku ?. Bodoh. Seharusnya aku sadar. Pria sempurna sepertimu tak mungkin menyukaiku. Aku yang tak secantik mantan kekasihmu dulu, tak berkulit putih dan langsing seperti mereka, sangat mustahil jika kau akan memiliki perasaan yang sama.. :'))

Maf karena perasaanku terlalu berlebihan menganggap semua kebaikanmu, padahal kau hanya mencoba berbuat baik dengan seorang teman. Iyah hanya teman biasa. Maafkan hatiku yang terlalu banyak berharap. Aku yang tak pernah sadar dengan kekuranganku.

Aku tak pernah mengharapkan yan lebih dari ini. Iyah, hanya sebatas teman. Meskpun hatiku mengharapkan yag lebih.

Tapi, dengan terus membantu mu tanpa kau memintanya, itu cukup membuatku bahagia dan mewakili perasaanku padamu.


For you : Someone special <3 ;)
Previous Post Back to Top