Sabtu, 26 Desember 2015

Bicaralah ..

Aku tak tau harus memulai ini dari mana. Aku tak tau harus berkata apa lagi. Rasanya aku masih belum bisa percaya bahwa kamu telah bener-bener pergi -,-

Waktu serasa berjalan lebih cepat dari biasanya. Belum lama kamu menghubungiku lagi dan sekarang-kita telah benar-benar terpisah. Aku berusaha menghubungimu tapi tak ada respon berarti darimu. Aku menginvite bbm mu tapi kau pun tak meresponnya juga. Entah apa lagi yg bisa aku lakukan. Rasanya aku benar-benar putus asa :'(

Move on memang kata yg mudah. Tapi melakukannya itulah yg sulit bahkan sangat sulit bagiku. Banyak laki-laki yang menawarkan cintanya untukku tapi sampai saat ini kau masih satu-satunya yang mengisi relung hatiku dan entah kapan kau akan beranjak pergi ..

Tolong bicaralah ..
apakah masih ada cinta dalam hatimu ?
Walaupun hanya sedikit, itu cukup membuatku tersenyum .

Bicaralah ..
jangan terus diam seperti ini.

Sulit sekali rasanya melupakanmu. Sedangkan kau begitu mudah melakukannya.

Aku mencintaimu. Entah kata apa lagi yg mampu mendeskripsikan perasaanku padamu.

Aku mencintaimu . ..
dan apakah mungkin kau memiliki rasa yg sama ??

Tolong bicaralah ...
jangan diam seperti ini -,-


Jumat, 25 Desember 2015

DREAMS (Mungkinkah ini pertanda ?)

Aku terbangun dipagi hari . Ada perasaan berbeda pagi ini .
Entah bahagia. Entah sedih. Entahlah -,-

Semua berawal darii mimpi semalam

"Mah kita mau kemana ? . Tumben-tumbenan sekeluarga besar mau pergi bareng ?. " Mamah tak menanggapi pertanyaanku. Ia tetap melanjutkan langkahnya-sambil menggandeng tanganku tentunya .

Entah sudah berapa lama aku mengikuti langkah kaki mamah. Rasanya kaki ku ini serasa mau patah. Pegel. Cape .
Mamah yang melihat aku memegang lututku terus , hanya bisa tersenyum.
Entah apa arti dari senyumanitu. Entah mengeledekku atau kasihan padaku. Entahlah. Aku tak mau ambil pusing ..

"Mamah kita mau kemana sih ??. Dari tadi ga nyampe-nyampe. Segala pake bawa rombongan rame banget. Udah kayak mau ngebesan aja" Gerutuku. Mamah hanya tersenyum. Tak menanggapi ocehanku. Kesal .

Hingga akhirnya mamah dan keluarga besarku berhenti disebuah rumah minimalis. Yang aku sendiri tak tau ini rumah siapa ? .
Rumahnya unik, bercat abu-abu; yang dihiasi berbagai macam tanaman disetiap sudut rumah itu. Tidak terlalu besar, tapi arsitekturnya keren  .

Duhhh.... saking sibuknya memandangi rumah iti. Aku sampai lupa menanyakan pemiliknya itu pada mamah. "Mahhh.. ini rumah siapa ?. Kenapa pada berhenti disini sih??" Lagi-lagi diam. Tak ada jawaban. Sungguh sangat-sangat menyebalkan sekali .

Mamah dan keluargaku yang lainnya masuk begitu saja kerumah itu. Meninggalkanku sendirian yang masih diam terpaku dengan sejuta peryanyaan menggelayut dalam pikiranku. Iyah, diam sendiri tanpa tau sekarang aku berada dimana ..

Tiba-tiba seorang pria memakai baju putih lengan pendek abu-abu dengan celana hitam sedikit diatas lutut menghampiriku. Aku tak tau dia siapa. Tapi senyumnya menandakan bahwa dia sangat mengenal baiķ ku. Dengan wajah tanpa dosa, dia menggandeng tanganku begitu saja. Aku sampai terkejut. Tapi tak berapa lama aku berontak .

"Siapa lho ? Maen gandeng-gandeng tangan gue aja. Ga tau diri lho" Ucapku kasar. Dia hanya tersenyum-tanpa sedikitpun melepaskan gandengannya itu.

Dan sekarang dia malah memaksaku pergi untuk mengikutinya. Tentu saja aku menolak. Dia ini pria asing. Mengenalnya saja aku tak pernah. Belum lagi luka hatiku yang tak kunjung kering. Malah membuatku semakin malas untuk berkenalan dengan lelaki lain. Tapi sepertinya dia tak perduli dengan semua ocehan kasarku dan pemberontakkan dariku. Karena buktinya dia masih tetap membawaku pergi mengikutinya. Dan. Akhirnya aku menyerah. Aku pasrah , mengikuti langkah kakinya pergi .

Akhirnya kita sampai di sebuah tempat yg ahh... sulit untukku deskripsikan.
Tempat itu sangat indah. Terdapat sebuah jembatan yg dikelilingi oleh pohon rimbun dan bunga-bunga nan indah. Sangat hijau dan udaranya begitu sejuk. Laksana tempat itu sengaja dibuat oleh tangan manusia. Tapi sungguh itu terbentuk secara alamj oleh alam.

Saking takjubnya , aku sampai melupakan amarahku kepada lelaki yg telah memaksaku kesini. Tapi ahhh.... aku tak perduli. Tempat ini begitu indah. Aku segera berlari menuju jembatan itu. Dibawahnya dialiri sungai yang sangat jernih, yang bersumber langsung dari air terjum disebelah kananku. Sungguh benar-benar menakjubkan ..

"Terimakasih" Ucapku pada pria asing itu. "Setidaknya tempat ini mampu membuatku melupakan sedikit rasa sakitku pada lelaki itu" Lanjutku

"Iyah, aku tau. Mangkannya aku bawa kamu kesini. Supaya bisa membuatmu tersenyum kembali seperti itu" Jawaban pria asing ini membuatku terkejut. Bagaimana mungkin dia tau masalahku. Pasti dia hanya asal trbak.

"Bagaimana mungkin kamu tau kesedihanku. Pasti kamu hanya asal menebak"

"Aku tau semuanya Ara. Dan aku tidak asal menebak. Aku tau kamu sakit hati sama lelaki itu. Lelaki yg dulu kau tak begitu memperdulikannya dan sekarang sangat kau ckntai. Aku tau bahkan kamu sampai memohon cinta darinya layaknya seorang pengemis. Aku tau semuanya Ra. Aku tau" Jelas, padat, dan lugas. Jawabannya benar-benar membuatku sangat terkejut.

"Siapa kau sebenarnya?. Bagaimana mungkin kamu tau semua ini. Siapa kau ?? Kini aku sedikit menjauh darinya .

"Jangan takut. Aku tidak jahat. Sini mendekat. Aku tidak akan menyakitimu"

"Jelaskan dulu siapa kau ??" Tegasku .

"Baiklah. Kamu tak perlu tau siapa aku. Yang pasti aku tau semuanya tentangmu karena aku penggemar yang tak pernah kau tau. " Kini aku sedikit lega .

"Lalu mengapa mamah mengajakku pergi kerumahmu ?. Ada hubungan apa kamu dengan mamah ?" Cerocosku tanpa jeda .

"Begini ceritanya. Saat itu aku melihat ibumu menangis ditaman kompleek perumahanmu. Aku memberanikan diri menghampiri ia dan menanyakan mengapa sampai menangis. Ibu mu bilang bahwa dia sangat sedih melihat kondisimu sekarang. Kamu yg tak mau makan, tak mau keluar, hanya berdiam diri dikamar sambil terus-terusan menangis. Ibumu khawatir dg keadaanmu Ra. Ibumu takut terjadi sesuatu denganmu. Aku akhirnya menawarkan diri kepada ibumu bahwa aku bisa menyembuhkanmu. Ia sempat tak percaya. Tapi setelah aku meyakinkan terus menerus.  akhirnya ibumu percaya" Jawabnya dengan kalimat begitu panjang .

Aku hanya bisa terdiam. Tak ada kata yg mampu aku ungkapkan lagi. Semua kata yg telah diungkapkan pria asing ini benar-benar seperti belati yg langsung menancap jantungku. Aku tak pernah memikirkan orang-orang yg menyayangiku. Aku malah sibuk memikirkan seseorang yg jelas-jelas tak mencintaiku lagi.

"Kamu harus bangkit Ra. Kasihan ibu kamu dan saudara-saudara kamu dan sahabat-sahabatmu yg jelas-jelas peduli dan begitu menyayangimu. Kamu harus inget Ra. Kamu punya keluarga yg harus kamu bahagiakan. Kamu punya saudara yg harus kamu banggakan. Dan kamu punya sahabat yg harus kamu tularkan inspirasi kepada mereka. Wake up Ra, Wake up. Dia bukan yg terbaik, kamu harus sadar itu, meski hatimu menyangkalnya. Kamu tak bisa seperti ini terus. Kasihan orang-orang yg tulus menyayangimu Ra. Kamu harus bangkit"

Kini  senyum mulai terlukis dari bibirku. Lelaki asing ini benar. Aku harus move on .

"Terimakasih nasihatnya. Kamu benar. Siapa namamu ??"

"Namaku ......"

Kukkuruyyyyuuukkk

belum sempat dia selesai menyebutkan namanya. Si jago telah bersuara-membuatku terbangun dari tidurku. Tapi kali ini dengqn penuh kebahagiaan :) :).

Hanya saja ada yg membuat ku masih bingung. Untuk apa semua kelurga besarku datang  beramai-ramai kerumahnya. Munginkah ini pertanda ??


Previous Post Next Post Back to Top